Laravel adalah salah satu framework PHP yang paling populer dan banyak digunakan oleh pengembang web. Framework ini dikenal dengan sintaks yang elegan, fitur yang lengkap, serta kemudahan dalam pengembangan aplikasi web. Jika Anda baru mulai belajar Laravel, artikel ini akan memberikan panduan dasar yang dapat membantu Anda memahami konsep dasarnya.
Mengapa Menggunakan Laravel?
Laravel menawarkan berbagai fitur unggulan yang membuat pengembangan aplikasi web menjadi lebih cepat dan efisien. Beberapa alasan mengapa Laravel banyak digunakan antara lain:
- Sintaks yang bersih dan mudah dibaca, sehingga lebih nyaman dalam pengembangan aplikasi.
- Dukungan MVC (Model-View-Controller) yang memisahkan logika aplikasi dan tampilan agar lebih terstruktur.
- Eloquent ORM yang mempermudah pengelolaan database dengan cara yang lebih intuitif.
- Routing yang fleksibel, sehingga memudahkan pengelolaan URL aplikasi.
Keamanan yang terjamin dengan fitur seperti enkripsi, proteksi dari serangan SQL Injection, dan CSRF token.
Instalasi Laravel
Sebelum mulai menggunakan Laravel, pastikan Anda sudah menginstal beberapa komponen yang dibutuhkan, seperti:
- PHP versi 8 atau lebih tinggi
- Composer sebagai dependency manager
- MySQL atau database lain yang kompatibel dengan Laravel
- Untuk menginstal Laravel, jalankan perintah berikut di terminal atau command prompt:
- composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama_proyek
- Setelah instalasi selesai, masuk ke direktori proyek dan jalankan server lokal dengan perintah:
- php artisan serve
Akses aplikasi di browser melalui alamat http://127.0.0.1:8000. Jika berhasil, Anda akan melihat tampilan default Laravel.
Struktur Direktori Laravel
Laravel memiliki struktur direktori yang sudah terorganisir dengan baik. Beberapa folder penting yang perlu diketahui:
- Folder app berisi logika utama aplikasi seperti model, controller, dan middleware.
- Folder routes menyimpan file routing aplikasi, seperti web.php untuk rute berbasis web.
- Folder resources/views digunakan untuk menyimpan tampilan menggunakan Blade templating.
- Folder database berisi migrasi dan seeder untuk mengelola database.
- Folder config berisi berbagai konfigurasi Laravel, seperti database, mail, dan lainnya.
Konsep Routing dan Controller
Routing adalah bagian penting dalam Laravel yang menentukan bagaimana permintaan pengguna ditangani oleh aplikasi. Semua rute didefinisikan dalam file routes/web.php.
Contoh mendefinisikan rute dasar:
- Route::get('/halo', function () {
- return "Halo, Laravel!";
- });
- Untuk menggunakan controller, buat controller baru dengan perintah:
- php artisan make:controller HaloController
- Kemudian, dalam file HaloController.php, tambahkan metode berikut:
- public function index() {
- return "Selamat datang di Laravel!";
- }
- Lalu, definisikan rute di web.php:
- Route::get('/halo', [HaloController::class, 'index']);
Menggunakan Blade Templating
Blade adalah sistem templating bawaan Laravel yang memungkinkan pengembang membuat tampilan dengan lebih dinamis. File Blade biasanya disimpan dalam folder resources/views/.
- Contoh file welcome.blade.php:
- Untuk menampilkan tampilan ini dari controller:
- public function index() {
- return view('welcome');
- }
Selamat Datang di Laravel
Kesimpulan
Laravel adalah framework yang sangat membantu dalam pengembangan aplikasi web dengan berbagai fitur canggih dan kemudahan penggunaan. Dengan memahami dasar-dasarnya seperti instalasi, struktur direktori, routing, controller, dan Blade templating, Anda sudah bisa mulai membangun aplikasi dengan lebih efisien. Terus eksplorasi fitur-fitur lainnya untuk menguasai Laravel lebih lanjut.
Credit :
Penulis : Dzaki Syafian
Gambar oleh Laravel dari Pixabay
COMMENTS